Saudi bakal ubah kebijakan masyair, Ini respons Menag

Negara yang menyelesaikan kontraknya lebih awal akan mendapat prioritas dalam mengambil dan memilih tempat di Masyair.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Antara/HO-Kementerian Agama/am.

Pemerintah Arab Saudi akan mengubah kebijakan penentuan lokasi di Arafah dan Mina (Masyair) bagi suatu negara pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, tahun depan tidak ada lokasi khusus untuk negara tertentu di Masyair.

Menurut Menag, kebijakan baru ini disampaikan Menteri Haji dan Umrah Taufiq F Al Rabiah dalam pertemuan Haflatul Hajj Al-Khitamy (Penutupan Penyelenggaraan Haji) di Kantor Kementerian Haji dan Umrah, Makkah, Jumat, 30 Juni 2023. Kegiatan yang mengangkat tema “Khitaamuhu Misk” ini dihadiri Menag Yaqut Cholil Qoumas serta sejumlah menteri dan delegasi negara pengirim jemaah haji.

“Tahun depan, Saudi akan memberlakukan kebijakan baru bahwa lokasi di Masyair, utamanya Arafah dan Mina, ditentukan oleh negara yang lebih cepat menyelesaikan semua kontrak dan siap untuk musim haji 1445 H,” terang Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam keterangan resminya, Minggu (2/7).

Menurut Menag, sebagai langkah awal, Kementerian Haji dan Umrah Saudi menyerahkan sejumlah dokumen persiapan kepada kantor urusan haji (KUH) negara-negara pengirim jemaah haji. Dalam dokumen persiapan itu, tercakup rangkatan tahapan kegiatan penyelenggaaran, dari persiapan hingga keberangkatan jemaah pada musim Haji 1445 H.

“Berbeda dengan sebelumnya, Kementerian Haji dan Umrah Saudi akan menyerahkan dokumen lebih awal agar persiapan penyelenggaraan Haji 1445 H juga bisa dilakukan lebih awal,” jelas Menag.