Seni menimbang probabilitas khas Kissinger: Antara kejahatan perang dan hadiah perdamaian

Setelah serangan 11 September 2001, Presiden George W. Bush memilih Kissinger untuk memimpin komite investigasi.

Henry Kissinger. Foto: Ist


“Kebijakan adalah seni menimbang probabilitas; penguasaannya terletak pada memahami nuansa kemungkinan,” tulis Dr. Henry Kissinger saat masih muda. “Upaya untuk menjadikannya sebagai sebuah ilmu harus mengarah pada ketegasan. Karena hanya risiko yang pasti; peluangnya hanya dugaan.”

Sepanjang hidupnya, Kissinger merenungkan kekuasaan dan strategi dalam istilah filosofis dan bahkan eksistensial, namun ia selalu menggambarkan dirinya sebagai seorang realis, mampu melihat risiko mana yang layak diambil.

Tokoh diplomat yang berperan sebagai penasihat keamanan nasional dan menteri luar negeri di bawah dua presiden itu meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam kebijakan luar negeri Amerika Serikat dan memberinya Hadiah Nobel Perdamaian yang kontroversial, meninggal pada hari Rabu (29/11) pada usia 100 tahun.

Kissinger wafat di rumahnya di Connecticut, Rabu (29/11), menurut pernyataan dari perusahaan konsultan geopolitik yang didirikannya, Kissinger Associates Inc. Tidak disebutkan mengenai keadaannya.

Dilaporkan Reuters, dia akan dimakamkan pada upacara keluarga pribadi, yang kemudian disusul dengan upacara peringatan publik di New York City.