Setelah bertemu Presiden China, Presiden Prancis ajak Eropa kurangi ketergantungan kepada dollar

Xi dan Partai Komunis China (PKC) telah mendukung konsep "otonomi strategis" Macron

Pemimpin Tiongkok Xi Jinping (kanan) dan Presiden Prancis Emmanuel Macron menghadiri upacara minum teh di kediaman gubernur provinsi Guandong di Guangzhou pada 7 April 2023. (Thibault Camus/Pool/AFP via Getty Images)

Di tengah laporan bahwa beberapa negara mengarah ke "de-dolarisasi", Presiden Prancis Emanuel Macron menyarankan dalam sebuah wawancara baru bahwa Eropa harus mengurangi ketergantungannya pada Amerika Serikat.

"Ada risiko besar bahwa Eropa terjebak dalam krisis yang bukan milik kita, yang mencegahnya membangun otonomi strategisnya," kata Macron kepada Politico akhir pekan ini saat dia terbang dengan pesawat dari Beijing ke Guangzhou di China setelah bertemu dengan Pemimpin Tiongkok Xi Jinping. 

Xi dan Partai Komunis China (PKC) telah mendukung konsep "otonomi strategis" Macron seperti yang sering dirujuk oleh pejabat PKC ketika bertemu dengan pejabat Eropa lainnya.

“Paradoksnya adalah, diliputi kepanikan, kami yakin kami hanyalah pengikut Amerika,” kata Macron dalam wawancara tersebut. "Pertanyaan yang perlu dijawab oleh orang Eropa… apakah kepentingan kita untuk mempercepat [krisis] di Taiwan? Tidak. Hal yang lebih buruk adalah berpikir bahwa kita orang Eropa harus menjadi pengikut topik ini dan mengambil petunjuk dari agenda AS dan bereaksi secara berlebihan kepada China,” katanya.

Menurut Macron, Eropa harus mendanai industri pertahanannya dengan lebih baik, mengembangkan energi nuklir dan terbarukan, serta mengurangi ketergantungan pada dolar AS untuk membatasi ketergantungannya pada Amerika Serikat.