Soal Belt and Road Initiative China, Indonesia punya 3 prinsip

Prinsip Indonesia ini akan ditegaskan oleh Wapres JK dalam Belt and Road Initiative (BRI) Forum for International Cooperation di Beijing.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dalam konferensi pers di Kemlu RI, Jakarta, Kamis (25/4). Alinea.id/Valerie Dante

Pada 26-27 April, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla bersama dengan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi akan hadir di "Belt and Road Initiative (BRI) Forum for International Cooperation" di Beijing, China.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir atau yang akrab disapa Tata mengatakan bahwa dalam sesi ketiga forum tersebut, Wapres JK akan menyampaikan pernyataan mengenai prinsip yang Indonesia pegang dalam menyikapi BRI.

"Konteks kerja sama Indonesia dalam BRI sedikit berbeda dengan negara-negara lain yang sudah mengadopsi kebijakan itu. Wapres JK akan menyampaikan sejumlah prinsip penting yang Indonesia pegang terkait BRI," tutur Tata dalam konferensi pers di Kemlu RI, Jakarta, Kamis (25/4).

Prinsip pertama, Indonesia menginginkan agar proyek yang dibangun dalam konteks kerja sama BRI sebagai proyek yang bersinergi dengan pembangunan nasional.

"Jadi, proyek hasil kerja sama BRI itu akan menjadi kepentingan nasional dan bermanfaat bagi Indonesia. Bukan kepentingan negara lain," jelasnya.