Sudan ajak emigran Yahudi untuk kembali

Menteri Agama Sudan menekankan bahwa negaranya pluralistis.

Ilustrasi / Pixabay

Menteri Urusan Agama Sudan meminta agar orang-orang Yahudi yang sebelumnya tinggal di negaranya untuk kembali. Pernyataan tersebut muncul setelah tumbangnya kediktatoran Sudan yang dipimpin oleh Omar al-Bashir. 

"Sudan pluralistis dalam pemikirannya, kebudayaannya, ideologinya ... Ada Islam, Kristen dan minoritas yang mengakui iman Yahudi," Nasr-Eddin Mofarah kepada Al Arabiya pada Jumat (6/9).

"Ada kemungkinan bahwa mereka (minoritas) telah meninggalkan negara ini dan dalam kesempatan ini kami ingin memanggil mereka ... untuk kembali karena selama ada pemerintahan sipil, dasar kebangsaan adalah hak dan kewajiban."

Sejumlah orang Yahudi diyakini masih tinggal di Sudan. Pada puncaknya komunitas Yahudi di negara itu disebut berjumlah sekitar 1.000 orang.

Penciptaan Israel pada 1948 dan serangkaian perang Arab Vs Israel dilaporkan telah membuat kehidupan sehari-hari tidak nyaman bagi banyak orang Yahudi Sudan. Protes antiIsrael meledak dan retorika terkadang bergeser menjadi antisemit, menimbulkan kecurigaan, kebencian dan intimidasi.