Susul Inggris, Bahrain setujui penggunaan vaksin Covid-19 milik Pfizer

Vaksin Covid-19 milik Pfizer dan BioNTech akan digunakan bagi kelompok berisiko tinggi.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Pemerintah Bahrain menyatakan telah menyetujui penggunaan darurat vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer dan mitranya dari Jerman, BioNTech.

Persetujuan pada Jumat (4/12) membuat Bahrain menjadi negara kedua di dunia yang memberikan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin tersebut. Inggris merupakan negara pertama yang melakukannya pada Rabu (2/12).

"Bahrain telah menyetujui vaksin Covid-19 milik Pfizer dan BioNTech yang akan digunakan bagi kelompok berisiko tinggi," jelas pernyataan National Health Regulatory Authority (NHRA) Bahrain.

Pemerintah Bahrain tidak mengungkapkan jumlah vaksin yang telah dibeli atau kapan vaksinasi akan dimulai.

Tantangan langsung bagi Bahrain adalah kondisi di mana vaksin harus disimpan. Mereka harus dikirim dan disimpan pada suhu sangat dingin kira-kira minus 70 derajat Celcius.