Temui Presiden Cina Xi Jinping, Jokowi bahas perdagangan hingga investasi

Keduanya juga melakukan perpanjangan beberapa kerja sama.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Presiden Joko Widodo pada Selasa (26/7) merampungkan pertemuannya dengan Perdana Menteri (PM) Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Li Keqiang dan Presiden RRT Xi Jinping, yang masing-masing secara terpisah di Beijing, Cina. Momentum pertemuan Jokowi itu merupakan kunjungan kepala negara pertama yang ke Beijing usai gelaran Olimpiade musim dingin di Beijing pada awal Maret 2022.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi menjelaskan, pertemuan kedua kepala negara tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan dan di bidang prioritas. Bidang prioritas yang dimaksud antara lain, perdagangan, investasi, kesehatan, maritim, dan pembahasan soal isu kawasan juga dunia.

Dari pertemuan tersebut, menurut Retno, terlihat sangat jelas komitmen RRT untuk terus meningkatkan kerja sama dengan Indonesia.

“Sebagai negara terbesar dan negara ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki tempat yang penting bagi RRT dan kawasan. Apalagi Indonesia saat ini menjadi Presidensi G20, dan tahun depan menjadi ketua Asean,” ujar Retno dalam keterangannya yang disampaikan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (26/7).

Retno menyampaikan, pada pertemuan dua kepala tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan beberapa poin penting seperti di bidang perdagangan. Indonesia diketahui mengalami tren peningkatan perdagangan dengan nilai mencapai lebih dari US$100 miliar. Defisit perdagangan juga dialami Indonesia yang nilainya cenderung turun, yaitu pada 2018 Indonesia mengalami defisit (-)US$18,4 miliar dan pada 2021 defisit Indonesia tersisa (-)US$2,44 miliar.