Thailand gelar pemilu 24 Maret, PM Prayuth akan kembali memimpin?

Thailand tidak asing dengan gangguan politik dan ketidakstabilan, membuat banyak pihak khawatir dengan situasi pascapemungutan suara.

Ilustrasi / Pixabay

Thailand akan menggelar pemungutan suara pada Minggu (24/3). Itu merupakan pemilu pertama sejak kudeta militer pada 2014.

Negeri Gajah Putih telah lama terpecah secara politis, di antara populis dan mereka yang mendukung militer.

Sebuah konstitusi baru, yang diperkenalkan di bawah kepimpinan militer, mengubah proses pemilu sedemikian rupa sehingga memungkinkan mereka untuk tetap memegang kendali. 

Pemilu Thailand dipandang sebagai puncak dari perjuangan militer dan kekuatan-kekuatan politik lainnya selama 10 tahun untuk mengekang pengaruh eks PM Thaksin Shinawatra.

Thaksin naik ke tampuk kekuasaan pada 2001 dengan memobilisasi warga pedesaan yang merasa semakin tertinggal oleh kemajuan ekonomi. Dia digulingkan pada 2006 lewat kudeta militer dan saudara perempuannya, Yingluck Shinawatra, yang mengikuti jejaknya ke dunia politik mengalami nasib yang sama delapan tahun kemudian.