Tiongkok antara diplomasi panda dan prajurit serigala

Para ahli mengatakan perubahan diplomasi yang dilakukan Beijing juga terkait dengan tantangan ekonomi yang saat ini dihadapinya.

Foto: Pixabay


Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian mungkin menjadi diplomat paling sering membuat kuping pejabat AS merah. Ia senang melontarkan pernyataan-pernyataan yang tidak enak didengar para penghuni Gedung Putih.

Ia pernah mengatakan," Ada kemungkinan militer AS membawa virus Covid-19 ke Wuhan. Ia juga mengkritik keras fenomena rasisme di AS dengan menyebut,'Rasisme terhadap etnis minoritas di AS adalah penyakit kronis masyarakat Amerika".

Meskipun dikritik oleh para diplomat Barat, retorika agresif Zhao menarik perhatian banyak orang di platform media sosial X, di mana ia memiliki lebih dari 1,9 juta pengikut, dan diplomat Tiongkok lainnya segera mengadopsi pendekatannya yang terus terang.

Namun kemudian pada awal bulan Januari, Zhao tiba-tiba ditugaskan kembali ke peran publik yang tidak terlalu penting, yaitu Kementerian Luar Negeri Tiongkok yang mengelola perbatasan darat dan laut.

Sejak itu, hanya sedikit yang terdengar darinya, dan dia tidak lagi memposting di X sejak itu.