Trump anulir rencana vaksin awal di Gedung Putih

Trump pada Minggu waktu setempat menyarankan, agar para pejabat tinggi harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan vaksin.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Rabu (30/10/2019). Reuters/Joshua Roberts

Presiden Amerika Serikat  Donald Trump telah membatalkan rencana pemberian vaksin coronavirus kepada pejabat Gedung Putih dalam beberapa hari mendatang. Sebelumnya para pejabat mengatakan anggota senior pemerintahan Trump akan menjadi orang-orang pertama yang diberikan Pfizer/BioNTech. Namun, Trump mengatakan bahwa telah meminta “penyesuaian” pada rencana tersebut.

AS telah menyetujui vaksin untuk penggunaan darurat dan akan mulai meluncurkannya pada Senin (14/12) waktu setempat. Vaksin ini menawarkan perlindungan hingga 95% terhadap Covid-19. Tiga juta dosis pertama vaksin saat ini sedang didistribusikan ke 50 negara bagian di seluruh AS.

Pengiriman pertama dosis tersebut di Michigan pada Minggu (13/12), dengan petugas kesehatan dan orang tua mengantre untuk mendapatkan suntikan tersebut. Kematian akibat coronavirus telah meningkat tajam sejak November di AS, dengan rekor kenaikan harian dunia sebanyak 3.309 dilaporkan pada Sabtu (12/12). Peluncuran vaksin tersebut menjadi titik balik karena hampir 300.000 orang AS telah meninggal dunia. 

Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) mengatakan otorisasi penggunaan darurat vaksin, yang diumumkan pada Jumat (11/12), adalah tonggak penting dalam pandemi, setelah mendapat tekanan kuat dari pemerintahan Trump untuk menyetujui suntikan itu. Dosis dari vaksin yang sama telah diberikan di Inggris. Vaksin Pfizer juga telah mendapat persetujuan regulasi di Kanada, Bahrain dan Arab Saudi.

Awal dari upaya vaksinasi di AS datang ketika electoral college, sistem yang memilih Presiden AS yang ditetapkan untuk mendukung kemenangan Joe Biden.