Trump peringatkan Turki untuk tidak serang pasukan Kurdi

Pasukan Kurdi di Suriah adalah bagian dari koalisi yang didukung AS untuk memerangi ISIS.

Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) berjaga di dekat kendaraan militer AS. Foto diambil pada 29 April 2017. REUTERS/Rodi Said

Donald Trump pada Minggu (13/1) memperingatkan Turki tentang kehancuran ekonomi jika Presiden Recep Tayyip Erdogan bersikeras menyerang pasukan Kurdi setelah Amerika Serikat menarik militernya dari Suriah. Di lain sisi, Trump juga mendesak pasukan Kurdi untuk tidak memprovokasi Ankara.

Melalui Twitter, Trump mengumumkan bahwa penarikan pasukan AS telah dimulai seraya terus menyerang anggota ISIS yang tersisa. Selain itu, Trump juga menulis bahwa Rusia, Iran, dan Suriah telah menjadi penerima manfaat terbesar dari kebijakan jangka panjang AS untuk menghancurkan ISIS di Suriah. 

Dalam twitnya, Trump juga mendesak dibangunnya zona aman 20 mil atau 30 km. Namun, dia tidak merinci siapa yang akan membangunnya, mengelolanya, membiayainya atau di mana lokasinya berada.

Starting the long overdue pullout from Syria while hitting the little remaining ISIS territorial caliphate hard, and from many directions. Will attack again from existing nearby base if it reforms. Will devastate Turkey economically if they hit Kurds. Create 20 mile safe zone.... — Donald J. Trump (@realDonaldTrump) 13 January 2019

....Likewise, do not want the Kurds to provoke Turkey. Russia, Iran and Syria have been the biggest beneficiaries of the long term U.S. policy of destroying ISIS in Syria - natural enemies. We also benefit but it is now time to bring our troops back home. Stop the ENDLESS WARS!