Trump perintahkan pabrik pengolahan daging tetap beroperasi
Menyusul kekhawatiran tentang kekurangan makanan dan gangguan rantai pasokan, Trump merilis perintah eksekutif pada Selasa malam.
Presiden Donald Trump pada Selasa (28/4) memerintahkan pabrik pengolahan daging tetap beroperasi, meski ada kekhawatiran tentang Covid-19. Serikat pekerja bereaksi dengan keputusan tersebut, mengatakan bahwa para pekerja membutuhkan lebih banyak perlindungan.
Menyusul kekhawatiran tentang kekurangan makanan dan gangguan rantai pasokan, Trump mengeluarkan perintah eksekutif menggunakan UU Produksi Pertahanan untuk mengamanatkan pabrik terus beroperasi.
Perusahaan-perusahaan daging terbesar dunia, termasuk Smithfield Foods Inc, Cargill Inc, JBS USA, dan Tyson, telah menangguhkan operasi di sekitar 20 rumah jagal dan pabrik pengolahan di Amerika Utara menyusul jatuh sakitnya sejumlah pekerja. Kondisi tersebut memicu kekhawatiran global akan kekurangan daging.
John H. Tyson, chairman Tyson Foods, menuturkan pada Minggu (26/4) bahwa rantai pasokan makanan "putus". Dia memperingatkan potensi kekurangan daging.
Perintah eksekutif Trump, yang dirilis pada Selasa malam, menyebutkan bahwa penutupan hanya satu pabrik besar pengolahan daging sapi dapat menyebabkan 10 juta lebih sedikit porsi daging sapi individu dalam sehari.