Turki kecam perlakuan China terhadap muslim Uighur

Turki mengklaim, ratusan ribu tahanan menjadi sasaran penyiksaan dan cuci otak politik di kamp-kamp interniran di Xinjiang.

Ilustrasi / Pixabay

Turki mengecam keberadaan kamp pendidikan ulang di Xinjiang, China, menyebutnya sangat memalukan nilai-nilai kemanusiaan.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Sabtu (9/2), juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki Hami Aksoy mengatakan, ratusan ribu tahanan menjadi sasaran penyiksaan dan cuci otak politik di kamp-kamp tersebut.

"Kami menyerukan kepada komunitas internasional dan Sekretaris Jenderal PBB untuk mengambil langkah-langkah efektif demi mengakhiri tragedi kemanusiaan di Xinjiang," sebut jubir Kemlu Turki yang mengklaim bahwa ribuan anak telah dipisahkan dari orang tua mereka oleh pemerintah China.

Laporan pemerintah Amerika Serikat menyebutkan, sekitar dua juta etnis Uighur yang mayoritas muslim diperkirakan telah dikurung di pusat-pusat detensi besar di Xinjiang.

Krisis HAM di Xinjiang telah mengundang reaksi dari berbagai negara. Dalam sidang PBB pada November, lebih dari selusin negara meminta Beijing untuk mengakhiri penahanan sewenang-wenang mereka terhadap etnis Uighur.