Twitter dan Facebook blokir sejumlah akun terkait protes Hong Kong

Twitter mengumumkan telah menghapus 936 akun yang disebut digunakan untuk menabur perselisihan politik di Hong Kong.

Ilustrasi / Pixabay

Twitter dan Facebook telah mengambil langkah-langkah pemblokiran atas apa yang mereka deskripsikan sebagai kampanye informasi keliru asal China yang didukung negara.

Twitter mengumumkan telah menghapus 936 akun yang mereka sebut digunakan untuk menabur perselisihan politik di Hong Kong. Akun-akun tersebut berasal dari China daratan dan merupakan bagian dari upaya terkoordinasi untuk merusak legitimasi dan posisi politik gerakan protes.

Sementara itu, Facebook menuturkan, setelah diberi informasi oleh Twitter, pihaknya menghapus tujuh laman, tiga grup, dan lima akun.

"Mereka sering mengunggah tentang berita politik dan sejumlah isu lokal seperti protes yang sedang berlangsung di Hong Kong," ujar Nathaniel Gleicher, kepala kebijakan keamanan siber Facebook.

"Meskipun orang-orang di balik kegiatan tersebut berusaha menyembunyikan identitas mereka, penyelidikan kami menemukan relasi antara individu terkait dengan pemerintah China."