Ukraina akan dapat jet tempur F-16 dari Belanda dan Denmark

Pilot Ukraina pertama-tama harus melakukan pelatihan setidaknya enam bulan.

Sebuah jet tempur militer F-16 Angkatan Udara Rumania, kiri, dan jet tempur militer F-16 Angkatan Udara Portugis yang berpartisipasi dalam Misi Polisi Udara Baltik NATO beroperasi di atas Laut Baltik, wilayah udara Lituania, pada 22 Mei 2023. AP Photo/Mindaugas Kubis/dokumentasi

Para pejabat di Washington dan Eropa pada Jumat (18/8) mengatakan, Amerika Serikat telah memberikan persetujuannya kepada Belanda dan Denmark untuk mengirimkan F-16 ke Ukraina. Hal iti diharapkan memberikan keuntungan besar bagi Kyiv. Meskipun jet tempur tidak akan berdampak dalam waktu dekat di Ukraina yang telah berperang hampir 18 bulan.

Tidak segera jelas kapan F-16 pertama memasuki konflik, tetapi pilot Ukraina pertama-tama harus melakukan pelatihan setidaknya enam bulan.

Ukraina telah lama meminta pesawat tempur canggih untuk memberikan keunggulan tempur. Baru-baru ini, meluncurkan serangan balasan yang telah lama diantisipasi terhadap pasukan Kremlin tanpa perlindungan udara. Hal itu menempatkan pasukannya di bawah kekuasaan penerbangan dan artileri Rusia.

Meski begitu, Jenderal Angkatan Udara James Hecker, komandan Angkatan Udara AS di Eropa dan Afrika, mengatakan, kepada wartawan di Washington, dia tidak mengharapkan F-16 menjadi pengubah permainan bagi Ukraina. Apalagi, menyiapkan skuadron F-16 untuk pertempuran bisa memakan waktu “empat atau lima tahun.”

Namun di timur Ukraina, pilot helikopter serang menyambut baik berita tersebut. Mereka mengatakan, Rusia memiliki keunggulan yang jelas di langit, tetapi pengenalan jet tempur modern dapat secara dramatis mengubah keseimbangan kekuatan dengan cara Kyiv.