Dunia

Ukraina klaim 5.000 warga Mariupol tewas akibat invasi Rusia

Dari total korban tersebut, 210 di antaranya adalah anak-anak. Kemudian 50 orang lainnya  yang tinggal di rumah sakit Mariupol.

Kamis, 07 April 2022 10:44

Wali Kota Mariupol Ukraina, Vadym Boichenko, mengklaim kematian warga sipil di wilayahnya mencapai 5.000 jiwa. Associated Press, Kamis (7/4) menyebutkan bukti terkait jumlah kematian warga ini diperlukan setelah tuduhan kejahatan perang diarahkan kepada Rusia oleh dunia internasional.

Dari total korban tersebut, 210 di antaranya adalah anak-anak. Kemudian 50 orang lainnya  yang tinggal di rumah sakit Mariupol yang sempat dibom. Boichenko mengatakan lebih dari 90% infrastruktur kota telah hancur. Serangan terhadap kota selatan yang strategis di Laut Azov telah memotong pasokan makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan dan menghancurkan rumah dan bisnis.

Kota pelabuhan itu menjadi wilayah terparah dalam operasi militer Rusia. Tuduhan kejahatan perang juga membuat Rusia dijatuhi sanksi baru oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat.

Para pejabat pertahanan Inggris yang membantu Ukraina mengatakan 160.000 orang masih terjebak di kota itu. Mariupol sebelum perang dihuni sekitar 430.000 jiwa. Pengiriman bantuan kemanusiaan yang didampingi oleh Palang Merah beberapa kali gagal menjangkau kota. Merebut Mariupol akan memungkinkan Rusia untuk mengamankan koridor darat hingga ke Semenanjung Krimea, yang direbut Moskow dari Ukraina pada tahun 2014.

Saat ini Rusia telah menarik sedikitnya 24.000 pasukan dari kawasan Kiev dan Chernihiv. Pasukan itu dikabarkan akan diterjunkan kembali untuk pertempuran di wilayah timur Ukraina.

Nadia Lutfiana Mawarni Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait