Ukraina mengaku akan terima rudal jarak jauh untuk HIMARS

Sebelumnya, Moskow mengaku, akan menyerang "benda-benda yang belum terkena" jika Ukraina menerima rudal jarak jauh.

Ilustrasi HIMARS buatan Amerika Serikat. voi.id/Wikimedia Commons/Korps Marinir AS/Sersan Anthony L. Ortiz

Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Oleksiy Danilov menyebutkan, Ukraina mungkin akan menerima rudal jarak jauh untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) buatan AS dalam waktu dekat.

“Mengenai HIMARS, ada pemahaman bahwa kita sudah mulai menerima amunisi yang dapat diluncurkan lebih jauh dari yang mereka bisa di awal. Dan mari berharap apa yang kita butuhkan, dari kisaran itu, akan segera muncul di wilayah kita," kata Danilov, Selasa (19/7) seperti dikutip situs berita Ukraina Strana.ua, ketika menjawab pertanyaan apakah mungkin Ukraina mendapat pengiriman amunisi dengan jangkauan hingga 300 kilometer (186 mil).

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, bahwa Moskow akan mempertimbangkan kembali untuk menahan diri dari menyerang "benda-benda yang belum terkena" jika Ukraina menerima rudal jarak jauh dari luar negeri yang mampu mencapai wilayah Rusia.

Rusia melancarkan operasi militer di Ukraina pada 24 Februari, setelah republik Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri meminta bantuan untuk mempertahankan diri melawan pasukan Ukraina. Menanggapi operasi Rusia, negara-negara Barat telah meluncurkan kampanye sanksi yang komprehensif terhadap Moskow dan telah memasok senjata ke Ukraina.