Umat Islam di UEA diminta beribadah di rumah selama Ramadan

UEA mengonfirmasi 6.781 kasus positif coronavirus jenis baru, di mana 41 di antaranya meninggal.

Perawat melakukan pemeriksaan terakhir pada peralatan di sebuah unit perawatan intensif (ICU) sementara yang dibuat oleh otoritas Bahrain untuk merawat pasien Covid-19 kritis di Riffa, Selasa (14/4). ANTARA FOTO/REUTERS/Hamad I Mohammed

Otoritas keagamaan di Uni Emirat Arab (UEA) meminta umat Islam beribadah di rumah selama Ramadan seraya mengatakan tenaga kesehatan yang menangani pasien coronavirus jenis baru tidak wajib berpuasa selama bulan suci yang akan dimulai pada minggu ini.

Dewan Fatwa Emirat melalui pernyataan tertulis yang dikutip media setempat pada Minggu (19/4) menjelaskan seluruh umat Islam yang sehat wajib berpuasa, tetapi para tenaga kesehatan di garda terdepan penanggulangan pandemik Covid-19 dikecualikan dari kewajiban tersebut. Dewan Fatwa khawatir jika tenaga medis berpuasa, daya imun mereka akan melemah sehingga berpotensi gagal menyelamatkan nyawa pasien.

Otoritas setempat juga mengingatkan warga untuk senantiasa menjaga jarak. Pemerintah UAE telah melarang sementara ibadah di masjid dan tempat keagamaan lainnya sebagai upaya penanggulangan Covid-19.

"Berkumpul untuk beribadah dapat membahayakan nyawa, sebuah kegiatan yang dilarang keras dalam ajaran Islam," kata Dewan Fatwa.

UEA, pusat bisnis di kawasan, mendeteksi 6.781 kasus positif coronavirus jenis baru, di mana 41 di antaranya meninggal dan 1.286 telah dinyatakan sembuh.