Vaksin Covid-19 yang terbuang sia-sia

Di tengah kebutuhan terhadap vaksin Covid-19, beberapa negara justru membuang vaksin.

Ilustrasi vaksin Covid-19. Alinea.id/Debbie.

Petaka terjadi di sebuah pabrik produksi vaksin di Baltimore, negara bagian Maryland, Amerika Serikat. Pada Februari 2021, para pekerja yang ceroboh, tak sengaja mencampur bahan-bahan vaksin Johnson & Johnson dan AstraZeneca. Akibatnya, 15 juta dosis vaksin Johnson & Johnson rusak.

Dikutip dari The New York Times, 31 Mei 2021, insiden tersebut memaksa regulator menunda jalur produksi vaksin. Pabrik itu dijalankan Emergent BioSolutions, yang merupakan mitra produksi vaksin Johnson & Johnson dan AstraZeneca. Pejabat federal mengaitkan hal itu dengan kelalaian manusia.

“Kesalahan itu sangat memalukan bagi Johnson & Johnson, yang vaksin dosis pertamanya dipuji karena turut mempercepat program vaksinasi nasional di Amerika Serikat,” tulis The New York Times, 31 Mei 2021.

Vaksin Covid-19 Johnson & Johnson dan AstraZeneca menggunakan teknologi yang sama, yakni memanfaatkan virus yang tak berbahaya—dikenal sebagai vektor—yang ditransmisikan ke dalam sel untuk membuat protein yang bisa merangsang sistem kekebalan dan memunculkan antibodi. Namun, bahan vaksin Johnson & Johnson dan AstraZeneca secara biologis berbeda dan tak bisa disatukan.

Insiden pekerja yang melakukan kesalahan dengan mencampurkan bahan kedua vaksin itu menimbulkan pertanyaan terkait pelatihan dan pengawasan. Tahun lalu, Emergent BioSolutions telah mempekerjakan dan melatih ratusan pekerja baru untuk memproduksi jutaan dosis kedua vaksin.