Warganya diculik Korut, Jepang minta bantuan komunitas internasional

Jepang lakukan upaya terbaik pastikan semua korban penculikan kembali ke rumah mereka.

Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga menunjukkan nama era baru 'Reiwa' di kantor perdana menteri di Tokyo, Jepang, Senin (1/4/2020). Foto Antara/Franck Robichon/Pool via Reuters

Juru bicara pemerintah Jepang pada Selasa (29/6) meminta komunitas internasional untuk membantu mengamankan kembalinya para korban penculikan warga Jepang oleh Korea Utara (Korut) di masa lalu . Ini disampaikan Jepang dalam sebuah simposium online Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

"Masalah penculikan adalah masalah yang kritis mengenai kedaulatan Jepang dan kehidupan serta keselamatan warga Jepang. Kami akan melakukan yang terbaik tanpa kehilangan kesempatan untuk memastikan bahwa semua korban penculikan kembali ke rumah mereka sesegera mungkin," ujar Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Katsunobu Kato.

“Saya sangat berharap simposium ini akan mengintensifkan momentum dalam komunitas internasional untuk menuntut penyelesaian masalah penculikan sebagai isu global,” lanjutnya.

Simposium tersebut diselenggarakan bersama oleh Jepang, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Australia. Para anggota keluarga warga negara Jepang yang diculik oleh Korea Utara pada tahun 1970-an hingga 1980-an menyampaikan kesaksian tentang penderitaan mereka, bersama dengan kerabat dari Amerika, Rumania, dan Thailand, yang diduga menjadi korban penculikan Korea Utara.

"Korea Utara bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia yang tak terhitung jumlahnya, termasuk penculikan ini, dan kami akan terus bekerja sama dengan teman-teman kami dan sekutu kami, termasuk Jepang untuk menyelesaikan ketidakadilan yang sudah berlangsung lama ini," kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield.