sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Warganya diculik Korut, Jepang minta bantuan komunitas internasional

Jepang lakukan upaya terbaik pastikan semua korban penculikan kembali ke rumah mereka.

Eqqi Syahputra
Eqqi Syahputra Rabu, 30 Jun 2021 11:01 WIB
Warganya diculik Korut, Jepang minta bantuan komunitas internasional

Juru bicara pemerintah Jepang pada Selasa (29/6) meminta komunitas internasional untuk membantu mengamankan kembalinya para korban penculikan warga Jepang oleh Korea Utara (Korut) di masa lalu . Ini disampaikan Jepang dalam sebuah simposium online Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

"Masalah penculikan adalah masalah yang kritis mengenai kedaulatan Jepang dan kehidupan serta keselamatan warga Jepang. Kami akan melakukan yang terbaik tanpa kehilangan kesempatan untuk memastikan bahwa semua korban penculikan kembali ke rumah mereka sesegera mungkin," ujar Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Katsunobu Kato.

“Saya sangat berharap simposium ini akan mengintensifkan momentum dalam komunitas internasional untuk menuntut penyelesaian masalah penculikan sebagai isu global,” lanjutnya.

Simposium tersebut diselenggarakan bersama oleh Jepang, Amerika Serikat, Uni Eropa dan Australia. Para anggota keluarga warga negara Jepang yang diculik oleh Korea Utara pada tahun 1970-an hingga 1980-an menyampaikan kesaksian tentang penderitaan mereka, bersama dengan kerabat dari Amerika, Rumania, dan Thailand, yang diduga menjadi korban penculikan Korea Utara.

"Korea Utara bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia yang tak terhitung jumlahnya, termasuk penculikan ini, dan kami akan terus bekerja sama dengan teman-teman kami dan sekutu kami, termasuk Jepang untuk menyelesaikan ketidakadilan yang sudah berlangsung lama ini," kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield.

Kato, Menteri Jepang yang menangani masalah penculikan, menegaskan kembali bahwa Perdana Menteri Yoshihide Suga bersedia bertemu dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, tanpa prasyarat untuk memecahkan kebuntuan dalam hubungan bilateral mereka.

Anggota keluarga korban penculikan dari pihak Jepang adalah Takuya Yokota, adik dari Megumi Yokota, yang diculik dalam perjalanan pulang dari sekolah di Niigata, sebuah kota di pantai Laut Jepang di utara Tokyo, pada usia 13 tahun pada November 1977. Juga Koichiro Iizuka, putra tertua Yaeko Taguchi, yang diculik sekitar Juni 1978 ketika dia berusia 22 tahun.

Jepang menyebut 17 warga negara yang telah diculik oleh agen Korea Utara. Namun, Jepang masih mencurigai keterlibatan mereka dalam aksi penculikan yang lebih banyak terhadap warganya.

Sampai saat ini Jepang terus mengupayakan pemulangan 12 warganya. Namun dari 12 orang tersebut, Pyongyang mengklaim sebanyak delapan warga Jepang, termasuk Megumi Yokota, telah meninggal dan empat lainnya tidak pernah memasuki negara itu.

Simposium tentang masalah penculikan Korea Utara diadakan setiap tahun pada  Mei di markas besar PBB di New York, tetapi acara tersebut tidak diselenggarakan tahun lalu karena adanya pandemi virus corona.

Awal bulan ini, delegasi Korea Utara untuk PBB merilis sebuah pernyataan sebagai protes pada simposium online, mengatakan masalah penculikan warga negara Jepang telah diselesaikan. (Japantoday)

Sponsored
Berita Lainnya
×
tekid