WHO serukan pembaruan sistem cegah Omicron

WHO mengonfirmasi varian Omicron telah melintasi benua dan melarang penerbangan ke berbagai negara Afrika.

Ilustrasi bocah Afrika/Pixabay.

Badan Kesehatan Dunia WHO menyerukan upaya pembaruan sistem untuk mencegah persebaran virus corona di tengah munculnya mutasi Omicron, sementara itu para ilmuwan bekerja keras menentukan risiko varian baru ini. Apalagi negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang rendah lebih berisiko dalam gelombang varian Omicron ini.

Seperti dilansir VOA, para pakar mengatakan bukan hal mengejutkan ketika muncul varian baru virus corona dari Afrika ini. Kurang dari 8% orang di Afrika yang divaksinasi terhadap Covid-19 menciptakan lingkungan bagi virus ini untuk terus merebak dan bermutasi.

Pakar dari Institut Nasional Penyakit Menular Afrika Selatan, Michelle Groome, berharap semua orang yang belum divaksin di Afrika Selatan mau untuk divaksin. Data pemerintah menunjukkan sedikitnya 41% orang dewasa di Afrika Selatan telah divaksin, walaupun di lain pihak lebih dari 3.200 orang di Afrika Selatan Sabtu lalu (27/11) terbukti positif mengidap Covid-19, menandai peningkatan dibanding hari sebelumnya.

Pakar teknik di WHO Kantor Afrika, Mary Stephen, mengatakan dengan terbatasnya vaksin, warga perlu didorong untuk menerapkan langkah-langkah lain guna mengurangi persebaran virus dan menyelamatkan nyawa.

“Kita tidak boleh lelah. Kita harus terus memastikan bahwa kita mematuhi aturan untuk mengenakan masker wajah, menjaga jarak dan mencegah pertemuan dalam jumlah besar yang tidak perlu, memastikan kebersihan tangan, jadi ada bentuk-bentuk perlindungan lain yang dapat dilakukan selain vaksinasi,” kata dia.