WHO: Tahun kedua pandemi Covid-19 bisa lebih buruk

WHO sebut ada penurunan kasus Covid yang "menipu" selama periode liburan.

Seorang warga mengendarai sepeda melewati instalasi seni Out of Order di London Inggris, Senin (20/4), di tengah penyebaran pandemi Covid-19/ANTARA FOTO/REUTERS Peter Nicholls.

Kepala darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Mike Ryan pada Rabu (13/1) memperingatkan bahwa tahun kedua pandemi Covid-19 mungkin lebih buruk daripada tahun 2020, setidaknya dalam beberapa bulan pertama tahun 2021. Hal itu disampaikan Ryan dalam diskusi online dengan pejabat WHO lainnya.

Ryan mengaku melihat dinamika transisi dan masalah lain  sejauh ini, dan menyebut akan menjadi tahun yang lebih sulit di 2021, terutama di Belahan Bumi Utara. Setidaknya dua varian Covid-19, yang diidentifikasi di Inggris dan Afrika Selatan, telah terbukti lebih mudah menular dan menimbulkan kekhawatiran di negara-negara Eropa.

Ryan mengatakan, penting untuk belajar dari apa yang berhasil dan tidak berhasil dalam menangani pandemik di setiap negara. Hal itu perlu dilakukan agar Covid-19 dapat diatasi dalam semua aspek, baik sains, komunikasi publik, maupun pemerintahan.

Lebih lanjut, Ryan menuturkan bahwa pada akhir 2020, selama periode liburan, ada penurunan yang "menipu" dalam pelaporan terkait infeksi Covid-19. Menurutnya, itu menimbulkan kesan bahwa pandemik mulai membaik. Namun, papar Ryan, dalam seminggu terakhir kasus infeksi telah meningkat lagi dengan lima juta kasus baru dan 85.000 fatalitas secara global.

Kecuali Asia Tenggara, lanjutnya, semua wilayah di dunia telah mencatat peningkatan infeksi selama seminggu terakhir, dengan Amerika Serikat yang berada di peringkat pertama. Sedangakan Eropa masih menyumbang sepertiga dari kasus baru tetapi menunjukkan penurunan 10% dari minggu sebelumnya.