3 strategi Kemenkes cegah stunting

Fokus diarahkan bagi wanita sebelum melahirkan, baik remaja di kelas tujuh ke atas dan juga pada saat ibunya hamil.

Ilustrasi anak di bawah umur. Foto: unsplash.com

Pemerintah menargetkan angka stunting di Indonesia turun dari 24% ke 14% pada 2024. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, ada tiga upaya yang dilakukan Kementerian Kesehatan untuk mencegah stunting di Indonesia.

Hal itu disampaikan Budi dalam sambutannya di acara Kampanye Gizi Seimbang dan Pemecahan Rekor MURI yang diselenggarakan oleh Pemprov Jabar, Kamis (11/8).

“Kita sudah belajar bahwa intervensi atau program yang harus diakukan untuk bisa menurunkan stunting. Fokus diarahkan bagi wanita sebelum melahirkan, baik remaja di kelas tujuh ke atas dan juga pada saat ibunya hamil. Itu adalah titik yang paling rawan menyebabkan stunting,” kata Budi seperti dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (12/8).

Budi menjelaskan, upaya pertama pencegahan stunting yakni pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi para remaja putri. Kegiatan ini telah diupayakan melalui pemberian TTD mingguan bagi remaja putri, aktivitas fisik, dan konsumsi makanan bergizi seimbang yang dilakukan di lingkungan satuan pendidikan.

“Untuk remaja kita harus pastikan mereka tidak kekurangan gizi dan zat besi. Jadi, harus ada program untuk memastikan para remaja kita sebelum hamil tidak kekurangan zat besi, salah satunya dengan pemberian TTD di sekolah-sekolah,” terang Budi.