Akses layanan kesehatan bagi ODHA terganggu saat pandemi

Telah terjadi penurunan ODHA yang datang ke layanan kesehatan di masa pandemi. 

ilustrasi freepik.com

Layanan kesehatan bagi Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) mengalami gangguan saat pandemi Covid-19, padahal ODHA cukup rentan terpapar Covid-19. 

Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), estimasi pada 2019 menyebutkan ada kelompok risiko tinggi HIV/AIDS berjumlah hampir 850 ribu. Disebutkan bahwa jumlah ODHA sekitar 540 ribu dan sebagiannya usia anak sejumlah 17 ribu.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Wiendra Waworuntu, mengatakan, estimasi ODHA seharusnya berjumlah 640.443. Sementara, yang masih minum obat hanya ada sekitar 133.158. 

“Kalau lihat angka ini kemudian dibandingkan estimasi, maka masih sekitar 20% yang minum obat ARV,” kata dia pada Bincang Publik bertajuk “Pelayanan Kesehatan Bagi ODHA di Masa Pandemi” di kantor Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (9/7).

Jumlah ODHA yang tak sedikit ini cukup terdampak dalam mengakses layanan kesehatan selama pandemi. Menurut data yang diolah Kemenkes, telah terjadi penurunan ODHA yang datang ke layanan kesehatan di masa pandemi.