Apakah menikah adalah kunci kebahagiaan?

Riset di Jurnal Social Science & Medicine pada Juli 2023 menemukan, orang yang menikah jauh lebih bahagia dibandingkan dengan lajang.

Ilustrasi seseorang yang hendak menikah./Foto Pixabay.com

Seringkali, beberapa orang berpikir, menikah akan menyelesaikan segala problem kehidupan. Menikah dianggap sebagai sebuah kunci untuk meraih kebahagiaan. Namun, apakah dunia selinear itu?

Sebuah penelitian yang terbit di Jurnal Social Science & Medicine pada Juli 2023 berjudul “The Socio Political Demography of Happiness”, ditulis profesor emeritus bidang ekonomi dari University of Chicago, Sam Peltzman menemukan, orang yang menikah jauh lebih bahagia dibandingkan dengan yang belum menikah.

Riset itu melibatkan 10.000 responden di Amerika Serikat. Menanyakan tingkat kebahagiaan mereka, lalu menganalisis berbagai faktor, termasuk status hubungan, usia, jenis kelamin, ideologi politik, dan sebagainya.

Peltzman lalu menyusun jawaban survei ke dalam skala -100 hingga 100, dengan -100 mewakili tanggapan orang yang tidak terlalu bahagia, 0 mewakili mereka yang cukup bahagia, dan 100 mewakili orang yang mengklaim sangat bahagia.

Hasilnya, orang yang menikah konsisten mencatat skor 30 poin lebih tinggi pada skala kebahagiaan ketimbang orang yang belum menikah, selama 50 tahun terakhir. Menurut Peltzman, mereka percaya pernikahan memberi sejumlah manfaat yang dapat meningkatkan kebahagiaan, termasuk keamanan keuangan, dukungan sosial, dan tujuan hidup.