Terima penghargaan, Nuril: Untuk perempuan yang berani melawan

“Ini suatu kebanggaan bagi saya, karena penghargaan ini bukan untuk saya saja."

Baiq Nuril./ Antara Foto

Baiq Nuril, guru honorer di SMAN 7 Mataram yang dikriminalisasi dengan UU Informasi dan Transaksi Elektronik memperoleh penghargaan Tasrif Award, Rabu (7/8). Perjuangan Nuril menuntut keadilan bagi dirinya membuat Presiden Joko Widodo turun tangan dengan mengabulkan amnesti bagi Nuril.

Tasrif Award yang diadakan sejak 1997 adalah penghargaan bagi individu, kelompok, atau lembaga yang gigih menegakkan kebebasan pers, kebebasan berekspresi, dan nilai-nilai keadilan serta demokrasi.

Ada beberapa pihak yang pada tahun sebelumnya telah menerima penghargaan Tasrif Award. Antara lain, Forum LGBTIQ dan IPT ’65 sebagai kelompok yang memperjuangkan kebebasan berekspresi dan pluralisme di Indonesia, Aksi Kamisan dan Kartini Kendeng, serta Mafindo sebagai lembaga nirlaba yang berfokus pada kerja verifikasi konten hoaks.

Ketika dihubungi reporter Alinea.id, Kamis (8/8), Nuril mengaku tak menyangka akan memperoleh penghargaan.

“Ini suatu kebanggaan bagi saya, karena penghargaan ini bukan untuk saya saja, tapi semua perempuan Indonesia yang berani melawan dan berbicara atas segala bentuk pelecehan seksual yang terjadi,” kata Nuril.