Bangunan ramah lingkungan jadi tren baru perusahaan di Asia Pasifik

Sekitar 90% perusahaan di Asia Pasifik setuju bahwa mengatasi emisi dari sektor properti sangatlah penting.

Ilustrasi. Pixabay

Sebanyak 70% perusahaan di Asia Pasifik disebut bersedia membayar biaya sewa premium untuk menggunakan bangunan dengan sertifikasi berkelanjutan di masa yang akan datang. 

Komitmen ini sejalan dengan pengembangan properti dengan konsep berkelanjutan di wilayah Asia Pasifik, di mana 40% pengguna menargetkan emisi karbon nol persen dan 40% lainnya berencana melakukan hal yang sama pada 2025. 

Upaya dekarbonisasi real estat juga mendorong 80% pengguna dari segmen perusahaan untuk lebih memilih lokasi yang membantu mereka mengurangi emisi karbon, sementara 65% investor akan lebih fokus pada investasi bangunan yang ramah lingkungan.

Pandangan ini berasal dari laporan JLL Asia Pasifik bertajuk “Sustainable Real Estate: From ambitions to actions” yang melakukan survei terhadap lebih dari 550 pemimpin Corporate Real Estate (CRE) perusahaan. 

Sekitar 90% perusahaan di Asia Pasifik setuju bahwa mengatasi emisi dari sektor properti sangatlah penting dalam upaya mencapai target emisi karbon nol persen.