Masing-masing tradisi punya keunikannya tersendiri.
Tradisi satu suro merupakan perayaan yang biasa diadakan masyarakat di Jawa. Tradisi ini bersifat turun temurun. Memiliki beragam ritual yang berbeda di setiap tempat. Tujuannya untuk meminta keselamatan dan ilham dari Tuhan agar dijauhkan dari hal buruk. Tradisi satu suro selalu dilakukan tepat pada tanggal satu Muharam atau tahun baru Islam. Apa saja tradisi satu suro?
Pembacaan Babad Cirebon
Di Cirebon, perayaan satu suro dilakukan di Keraton Kanoman, dengan menggelar pembacaan Babad Cirebon (Sejarah Cirebon). Menurut Syaripulloh dalam buku Tradisi Ziarah Makam Sunan Gunung Jati Cirebon Jawa Barat (2025), alasan pembacaan Babad Cirebon karena hari jadi Cirebon bertepatan dengan 1 Muharam, saat Pangeran Walang Sungsang Cakrabuana mendirikan Kesultanan Cirebon. Biasanya, diawali dengan berziarah ke Astana Gunung Sembung, yang merupakan kompleks makam Sunan Gunung Jati.
Lalu, pada 10 Muharam, digelar tradisi bubur suro untuk memperingati peristiwa terbunuhnya Sayidina Husein—cucu Nabi Muhammad—di Karbala, Irak. Tradisi ini berwujud memberikan sedekah makanan bubur dan lauk-pauknya kepada anak yatim.
Ledug suro di Magetan