Cerita penyintas Covid, awalnya tidak percaya

Masih banyak masyarakat di Indonesia yang tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik, sehingga penambahan positif Covid terus terjadi.

Ilustrasi. Pixabay

Sejak coronavirus masuk ke Indonesia, banyak sekali pro dan kontra mengenai virus ini. Sebagian ada yang percaya dan beberapa juga tidak percaya. Itulah sebabnya masih banyak masyarakat di Indonesia yang tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik, sehingga penambahan kasus positif Covid-19 terus terjadi. 

Wakil Ketua Ombudsman RI yang juga penyintas Covid-19 Lely Pelitasari Soebekti mengatakan, sejak awal tidak percaya dengan Covid-19. Tetapi pandangannya berubah ketika dinyatakan positif virus ini.

Saat itu, Lely mengaku termasuk katagori orang tanpa gejala (OTG). Pemeriksaan swab dilakukan bukan karena ada gejala, melainkan karena kewajiban protokoler. 

“Pada saat tes, kondisi saya fit. Tetapi memang satu hari sebelum pengumuman, badan saya sedikit hangat dikit dan tenggorokan gatal. Tetapi tidak terlalu curiga karena rasanya biasa aja” tambah Lely dalam Bincang-Bincang ARM HA-IPB, Sabtu (10/10). 

Setelah dinyatakan positif, Lely mengaku mengkhawatirkan keluarganya yang tinggal serumah. Sebab mereka berarti masuk dalam kategori orang dalam pengawasan (ODP). Tetapi pada saat itu, Lely memilih untuk tidak panik karena khawatir menimbulkan kepanikan pada orang di sekitarnya.