Christine Hakim bicara tentang penusukan Wiranto

Penusukan yang melukai Wiranto dan sejumlah orang lain di Pandeglang, Banten disebabkan ketidakmampuan mengolah rasa dan kontrol diri.

Anggota Komite Seleksi Film Nasional Firman Bintang (tengah) didampingi Ketua Komite Seleksi Film Nasional Christine Hakim (kanan) dan anggota Komite Seleksi Film Nasional Mathias Muchus, memberikan keterangan pers tentang film Indonesia yang akan diikutsertakan dalam "92 Oscars International Feature Film Award" di Jakarta, Selasa (17/9)./ Antara Foto

Aktris senior Christine Hakim mengaku prihatin atas peristiwa penusukan terhadap Menko Polhukam Wiranto, di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10). 

"Saya prihatin dengan kabar yang saya terima. Pak Wiranto baru saja terkena musibah, tertusuk. Karena itu mari berdoa agar Indonesia aman dan damai, tetap dalam lindungan Tuhan," kata Christine saat jumpa pers seusai pemutaran terbatas film Perempuan Tanah Jahanam, di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (10/10). 

Christine yang berperan sebagai tokoh perempuan tua bernama Nyi Misni di film garapan sutradara Joko Anwar itu menyayangkan kejadian penusukan itu. Christine telah bermain film sejak 1970-an, antara lain pada Kawin Lari (1975), Tjoet Nja' Dhien (1988), Eat Pray Love (2010), dan Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta (2018).

Sementara itu, film horor Perempuan Tanah Jahanam akan rilis di bioskop bagi publik pada 17 Oktober mendatang. 

Di film itu, tokoh Nyi Misni adalah perempuan tua yang menjadi akar dari konflik di dalam cerita. Bercermin dari tokoh antagonis Nyi Misni yang diperankannya, Christine menilai, setiap pribadi orang perlu memaksimalkan kepekaan pancaindra yang telah dimiliki sebagai alat untuk menyaring kecenderungan berbuat negatif.