Foxtrot Six: Aksi laga dalam impian teknologi serba virtual

Ide cerita dan pola pengadeganan Foxtrot Six pun tak berbeda seperti film laga dalam lingkaran kekuasaan pada umumnya.

Istimewa./md pictures

Jakarta pada 2031. Perebutan kekuasaan di pusat Ibu Kota Republik Indonesia mengharuskan seorang anggota dewan perwakilan bernama Angga Saputra (Oka Antara) beradu dengan Wisnu (Edward Akbar). Keduanya dilibatkan sebagai satu tim yang akan menghadang, bahkan jika perlu menumpas, gerakan separatis Reform.

Sayang, ketika Angga menemui Wisnu untuk bernegosiasi agar mau turut bekerja sama mendukung pemerintahan di bawah Presiden Ahmad Barona, keduanya berseteru. Alih-alih bekerja sama, mereka lantas terpisah menjadi dua kelompok yang akan menghiasi film sepanjang 111 menit.

Apa yang membuat kedua karakter Angga dan Wisnu menyeret sekian banyak tokoh-tokoh lain? Dalam tim yang dibentuk Angga untuk menghadapi komplotan Wisnu (yang bersekongkol dengan Piranas—aliansi 4 figur politik, termasuk presiden), muncul enam tokoh yang melakukan “tindakan kepahlawanan”. Dan jadilah Foxtrot Six versus Piranas.

Enam pahlawan Foxtrot Six sesungguhnya sekumpulan kawan lama satu marinir angkatan darat. Mereka ialah Angga (Oka Antara), Ogi (Verdi Solaiman), Spec (Chicco Jerikho), Bara (Rio Dewanto), Tino (Arifin Putra), dan Ethan (Mike Lewis).

Sepanjang film ini digambarkan berturut-turut, kondisi negara dengan rakyat miskin dan kelaparan yang melahirkan gerakan separatis Reform. Aksi-aksi laga menegangkan, sadis, dan menguras emosi akan juga mengisi pandangan kita.