Sosial dan Gaya Hidup

Studi baru ungkap ganja tingkatkan risiko serangan jantung dan stroke

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Heart mencatat bahwa pengguna ganja memiliki risiko 29% lebih tinggi terkena serangan jantung.

Senin, 30 Juni 2025 15:35

Penggunaan ganja yang selama ini dianggap aman oleh sebagian masyarakat, kini kembali dipertanyakan. Sebuah studi besar yang menganalisis data medis dari lebih dari 200 juta orang di berbagai negara menemukan bahwa penggunaan ganja dapat menggandakan risiko kematian akibat penyakit jantung, bahkan pada orang muda tanpa riwayat penyakit jantung sebelumnya.

Penelitian ini juga mencatat peningkatan signifikan risiko serangan jantung dan stroke pada pengguna ganja dibandingkan mereka yang tidak menggunakan.

Temuan ini mengguncang banyak asumsi, karena banyak orang—terutama usia muda antara 19 hingga 59 tahun—percaya bahwa ganja lebih aman daripada rokok tembakau. Namun menurut peneliti utama, Émilie Jouanjus, profesor farmakologi dari Universitas Toulouse, Prancis, justru sebagian besar pasien yang terdampak adalah mereka yang masih muda dan tidak memiliki faktor risiko kardiovaskular lain.

“Yang mengejutkan adalah mereka dirawat di rumah sakit bukan karena memiliki riwayat penyakit jantung, melainkan karena efek langsung dari penggunaan ganja itu sendiri,” ujar Jouanjus.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Heart mencatat bahwa pengguna ganja memiliki risiko 29% lebih tinggi terkena serangan jantung, dan risiko 20% lebih tinggi mengalami stroke dibandingkan dengan non-pengguna.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait