Peraturan tentang penggunaan ganja di Thailand akan mengalami perubahan. Pemerintah Negeri Gajah Putih itu akan kembali melarang ganja untuk tujuan rekreasi. Padahal baru tiga tahun, Thailand menjadi negara pertama yang mendekriminalisasi ganja.
Pada hari Selasa, Menteri Kesehatan Masyarakat Somsak Thepsuthin mengatakan dia telah menandatangani pengumuman yang membatasi ganja untuk penggunaan medis saja. Kabar itu dikonfirmasi oleh situs berita Bangkok Khaosod.
Berdasarkan perubahan tersebut, orang yang ingin membeli ganja harus memiliki resep dokter dan surat keterangan medis yang menunjukkan penyakit mereka.
Operator yang menjual obat tersebut harus menghadirkan dokter di toko untuk memperbarui atau mengajukan izin penjualan.
Somsak juga mengatakan bahwa di masa mendatang, ganja akan kembali dianggap sebagai narkotika.
Tidak jelas kapan peraturan tersebut akan berlaku atau kapan akan didaftarkan ulang.
Apakah ganja legal di Thailand?
Ganja medis telah legal di Thailand sejak 2018, tetapi dekriminalisasi pada tahun 2022 membawa hal ini ke tahap yang lebih jauh, dengan menjadikan menanam dan memperdagangkan ganja dan produk rami, atau menggunakan bagian tanaman apa pun untuk mengobati penyakit, tidak lagi menjadi tindak pidana.
Hal ini jarang terjadi di wilayah tersebut, di mana banyak negara memberikan hukuman penjara yang lama dan bahkan hukuman mati bagi orang yang terbukti bersalah atas kepemilikan, konsumsi, atau perdagangan ganja.
Namun, selama peraturan dekriminalisasi ganja itu berlaku, selama ini merokok ganja di tempat umum tetap ilegal meskipun undang-undang telah dilonggarkan. (itv)