Gus identik dengan sapaan anak laki-laki pemimpin pesantren.
Banyak tokoh nasional yang populer disapa "gus". Paling tenar adalah Gus Dur, sapaan Presiden Indonesia keempat Abdurrahman Wahid. Ada pula Gus Ipul, sapaan Menteri Sosial Saifullah Yusuf; dan Gus Baha, ulama asal Rembang, Ahmad Bahauddin Nursalim.
Sapaan gus juga disematkan kepada Miftah Maulana Habiburrahman, pendakwah terkenal yang ramai jadi sorotan publik usai dinilai merendahkan penjual es teh—yang berimbas pada pengunduran diri dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan pada Jumat (6/12).
Dari mana sapaan gus?
Dalam artikelnya, anggota keluarga Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Senopati K.R.M.H. Tommy Agung Hamidjoyo menjelaskan, panggilan gus awalnya muncul di kalangan ndalem kraton untuk menyebut gelar khusus putra raja atas sapaan "gusti" dimulai pada masa Kasunanan Surakarta dipemerintah Pakubuwono IV pada 1788-1820.
“Eyang sinuwun Pakubuwono IV dijuluki sebagai Sunan Bagus karena beliau terkenal seorang raja Mataram Islam yang berwajah bagus dan tampan, beliau juga seorang raja yang alim, tawadhu, dan sangat dekat dengan para ulama,” tulis Tommy.