Sosial dan Gaya Hidup

Hari-hari semakin pendek, ilmuwan waspadai dampaknya pada sistem dunia

Sekilas, selisih waktu dalam milidetik ini tak terasa bagi kita. Tapi dalam dunia teknologi, perbedaan sekecil apa pun dalam perhitungan waktu bisa berdampak besar.

Selasa, 22 Juli 2025 14:46

Musim panas tahun ini, Bumi mengalami fenomena unik: ia berputar lebih cepat dari biasanya. Akibatnya, hari-hari terasa sedikit lebih pendek — walau hanya beberapa milidetik — dan hal ini cukup membuat para ilmuwan dan pencatat waktu di seluruh dunia menjadi siaga.

Pada 10 Juli lalu, tercatat sebagai hari terpendek sepanjang tahun 2025. Bumi menyelesaikan satu putarannya 1,36 milidetik lebih cepat dari 24 jam normal. Data ini dikumpulkan oleh International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS) dan US Naval Observatory, lalu dianalisis oleh situs pemantau waktu dunia, timeanddate.com. Dua hari pendek lainnya diperkirakan akan terjadi pada 22 Juli dan 5 Agustus, masing-masing lebih cepat 1,34 dan 1,25 milidetik.

Sekilas, selisih waktu dalam milidetik ini tak terasa bagi kita. Tapi dalam dunia teknologi, perbedaan sekecil apa pun dalam perhitungan waktu bisa berdampak besar, terutama untuk sistem komputer, satelit, hingga jaringan komunikasi global.

Kenapa waktu sehari bisa berubah?

Secara teori, satu hari berlangsung selama 24 jam atau 86.400 detik. Namun, kenyataannya tidak sesempurna itu. Putaran Bumi dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti tarikan gravitasi Bulan, perubahan musim, hingga gerakan inti cair Bumi. Hasilnya, satu rotasi penuh Bumi kadang sedikit lebih cepat, kadang lebih lambat.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait