Hipertensi, penyakit yang membunuh diam-diam

Penderita hipertensi usia 18 tahun ke atas cenderung mengalami peningkatan sejak 2013, sebesar 25,8% menjadi 34,1% pada 2018.

Hipertensi bisa menimbulkan kematian bila tak ditangani secara serius. /Pixabay.com

Muhammad Rizky Wiryawan telah lima tahun ini memiliki hipertensi atau tekanan darah tinggi. Pria yang mengajar desain di Sekolah Tinggi Al-Ma’soem, Bandung ini pernah merasakan lemas di sekujur tubuhnya dan tak bisa bangkit dari tidur.

“Terus saya ke dokter dan baru tahu kalau saya kena hipertensi,” kata Rizky saat dihubungi reporter Alinea.id, Rabu (6/2).

Usianya masih 28 tahun, ketika dokter menvonis dirinya terkena hipertensi. Dia mengatakan, hipertensi tersebut didapat karena faktor keturunan dan gaya hidup. Lantaran menurun, orang tua Rizky tak terlalu terkejut saat mengetahui anaknya memiliki hipertensi.

“Mereka juga yang mengantar saya ke rumah sakit waktu enggak bisa bangun. Begitu tahu saya kena hipertensi, enggak terlalu kaget karena memang keturunan,” ujar penulis buku Okultisme di Bandoeng Tempo Doeloe (2014) itu.

Gaya hidup Rizky pun menjadi pemicu hipertensi. Dia mengatakan, ketika itu dirinya terlalu sering begadang, kurang olahraga, dan makan sembarangan.