Sosial dan Gaya Hidup

Ikan bisa merasakan sakit sekitar 20 menit saat ditarik dari air

Penelitian ini dilakukan ilmuwan dari Welfare Footprint Institute.

Jumat, 20 Juni 2025 09:03

Setiap tahun, sekitar satu triliun ikan ditarik dari air untuk dikonsumsi. Misalnya, ikan forel pelangi atau Oncorhynchus mykiss berasal dari anak sungai di Samudera Pasifik, tetapi sekarang menjadi ikan pangan yang populer di seluruh dunia, dibudidayakan di setiap benua.

Sebagian besar ikan-ikan itu mati karena diambil ke darat atau ditaruh di air es. Walau itu adalah cara paling hemat biaya untuk membunuh ikan secara massal, para peneliti biologi internasional, yang dipimpin ilmuwan asal Welfare Footprint Institute dalam hasil riset berjudul “Quantifying the welfare impact of air asphyxia in rainbow trout slaughter for policy and practice”, terbit di jurnal Scientific Reports (2025) menemukan, setiap ikan bisa merasakan sakit yang hebat hingga 22 menit dengan metode tersebut.

Penderitaan hewan adalah hal yang sulit diukur. Namun, para peneliti mengembangkan kerangka kerja standar yang memperhitungkan intensitas keadaan negatif, seperti stres atau rasa sakit, serta lamanya waktu penderitaan tersebut. Kerangka kerja ini disebut Welfare Footprint Framework (WFF).

Mereka berharap, kerangka kerja ini akan memungkinkan orang-orang yang bekerja dengan hewan, seperti ahli biologi, dokter hewan, penjaga kebun binatang, peternak, dapat membandingkan dan meningkatkan standar kesejahteraan hewan.

“Temuan kami memberikan perkiraan kuantitatif pertama mengenai rasa sakit selama pembunuhan ikan, yang menunjukkan skala potensial peningkatan kesejahteraan yang dapat dicapai melalui metode pemingsanan yang efektif,” kata para peneliti, dikutip dari Science Alert.

Fandy Hutari Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait