IKAPI: Pandemi sebabkan penurunan penjualan buku

Penjualan buku di loka pasar menjadi salah satu upaya kembali meningkatkan pendapatan penerbit di masa pandemi.

Ilustrasi. Membaca buku. Pixabay.com

Survei IKAPI menunjukkan pada masa pandemi ini sebanyak 58,2% penerbit mengalami penurunan penjualan melebihi 50%. Sebanyak 29,6% penerbit mengalami penurunan penjualan antara 31%-50%, sementara 8,2% penerbit mengalami penurunan antara 10%-30% dan menyisakan hanya 4,1% penerbit dengan kondisi penjualan relatif sama dengan hari-hari biasa. 

Selain itu, Ketua Umum IKAPI Rosidayati Rozalina, mengatakan selama wabah Covid-19 berlangsung 54,2% penerbit menemukan adanya pelanggaran hak cipta melalui penjualan buku mereka di loka pasar (marketplace). Sebanyak 25% penerbit menemukan pelanggaran hak cipta melalui pembagian PDF buku mereka secara gratis, dan sebanyak 20,8% penerbit menemukan terjadinya pelanggaran (keduanya) hak cipta dan PDF gratis. 

Rozalina mengatakan, penjualan buku di loka pasar menjadi salah satu upaya kembali meningkatkan pendapatan penerbit di masa pandemi. Pasalnya belum banyak masyarakat yang berminat datang ke toko buku selama era pandemi. "Kami berharap penjualan buku bisa meningkat di loka pasar," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/8).

IKAPI juga mengadakan program Beli Buku Lokal diikuti oleh sekitar 80 lebih penerbit yang akan menyiapkan buku-buku terbaiknya untuk diserbu netizen di pasar daring. Buku-bukunya pun dijamin asli, bukan bajakan, dengan diskon berlimpah. 

"Program ini akan berlangsung mulai dari 7 Agustus sampai 7 September 2020. Selama periode ini masyarakat dapat membeli buku di keempat loka pasar dengan mendapatkan diskon 20%-80%  dan fasilitas bebas ongkos kirim namun dengan syarat dan ketentuan berlaku," papar dia.