Kasus bunuh diri dan hilangnya empati warga

Orang yang kekurangan empati, kemungkinan dibesarkan dalam keluarga yang menghindari bersentuhan dengan perasaan mereka.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, pada 2015 terjadi 812 kasus bunuh diri di Indonesia. /Pixabay.com

Pada 22 Februari 2019 sore, warga berkerumun di sekitar sebuah pusat perbelanjaan yang ada di Kota Bandar Lampung, Lampung. Di atas gedung pusat perbelanjaan itu, seorang pemuda bersweater hitam berdiri persis di tepi, penuh ragu. Warga merekamnya menggunakan telepon seluler.

Bukannya berusaha menolong, mereka malah memerintahkan pemuda itu segera melompat.

“Loncat! Loncat!” ujar beberapa orang yang merekam. Tak lama, pemuda itu benar-benar melompat, dan tewas mengenaskan.

Seorang saksi mata bernama Heni mengatakan, dirinya melihat seorang laki-laki di atas gedung, yang juga hanya mengambil gambar. Ia pun sudah berusaha meminta pertolongan petugas keamanan dan pegawai toko untuk mengeluarkan matras. Akan tetapi, menurutnya, permintaan itu ditolak.

Kejadian itu menambah daftar panjang kasus bunuh diri yang terjadi di Indonesia. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyebut, ada 3,7 kasus bunuh diri per 100.000 penduduk Indonesia pada 2016.