Kegembiraan hidup Ria Irawan hingga napas terakhir

Ria menjalani beragam pengobatan dan kemoterapi, termasuk untuk menyembuhkan kanker dinding rahim atau endometrium sejak 2014.

Halaman rumah Ade Irawan, ibunda almarhumah Ria Irawan, di Jalan Anggrek Lestari Blok N/ 11, Perumahan Lebak Lestari, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin petang (6/1).Alinea.id/Robertus Rony Setiawan

Kendati aktris Ria Irawan telah meninggal dunia pada Senin (6/1) dinihari, tetapi masih menyisakan kesan mendalam bagi kerabat dekatnya. Ria mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, pukul 04.00 WIB. Jenazah Ria dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin siang pukul 13.00.

Mayky Wongkar, suami Ria, mengatakan Ria dirawat intensif di Instalasi Gawat Darurat RSCM sejak Jumat malam, (3/1). Istrinya menjalani rawat inap untuk ketiga kalinya setelah penyakit kanker tumor ganas diketahui menyerang bagian otak dan paru-parunya, akhir Juli 2019.

“Itu pas 24 Juli. Menjelang ulang tahun yang ke-50, ketahuan kondisinya makin melemah,” kata Mayky, ditemui di halaman rumah Ade Irawan, ibunda Ria, di Jalan Anggrek Lestari Blok N/ 11, Perumahan Lebak Lestari, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Senin petang (6/1).

Mayky yang menikahi Ria pada 2016 itu, menceritakan, Ria menjalani beragam pengobatan dan kemoterapi, termasuk untuk menyembuhkan kanker dinding rahim atau endometrium sejak 2014.

Namun, sejak Juli 2019, Ria didiagnosis terkena kanker kelenjar getah bening yang membuat kondisinya melemah. Hal itu, ditandai dengan respons racauan Ria yang tak dapat ditangkap jelas oleh orang-orang di sekitarnya.