Kenali gejala "zoom fatigue" saat WFH dan cara mengatasinya

WFH telah memunculkan fenomena zoom fatigue akibat lelah berlebihan.

Ilustrasi zoom fatigue/ Istimewa.

Kurang lebih satu setengah tahun lamanya pandemi Covid-19 memaksa masyarakat bekerja dari rumah atau work from home (WFH). Ini bukan hanya terjadi pada pelajar, tetapi juga terjadi terhadap para pekerja yang harus pertemuan secara virtual via zoom dan aplikasi lainnya untuk tetap berkegiatan.

WFH telah memunculkan fenomena zoom fatigue akibat rasa lelah berlebihan dalam menghadapi komunikasi virtual. Zoom fatigue menggambarkan rasa kelelahan yang terjadi akibat penggunaan platform komunikasi virtual yang berlebihan.

Gejala-gejala yang muncul dari zoom fatigue pada bagian mata adalah seperti mata terasa pegal, terasa kering bahkan sampai iritasi, pandangan terasa kabur, mual dan nyeri kepala.

“Gejala-gejala ini nih sebetulnya ada istilahnya lainnya namanya computer vision syndrome, artinya keluhan ini muncul sebagai akibat dari pajanan radiasi dari monitor terhadap mata kita,” jelas dr. Palupi Agustina Jayadi dalam webinar “WFH = Kerja 24/7? Ketika Kerja Tidak Lagi Mengenal Waktu dan Batasan”, disiarkan secara virtual, Sabtu (4/9).

Spesialis Kedokteran Okupasi ini kemudian menyampaikan hasil studi di Inggris bahwa, dari 500 responden, bahwa lebih dari setengahnya menjawab efek dari bekerja dari rumah adalah nyeri leher, nyeri bahu dan nyeri punggung. Dampak berikutnya adalah meningkatnya konsumsi alkohol, diet yang tidak sehat dan terjadinya penurunan kualitas tidur.