Berbeda dengan emas yang hanya satu warna, berlian bisa muncul dalam warna-warna berbeda.
Berlian tidak selalu bening dan tanpa warna. Beberapa di antaranya justru hadir dalam rona biru, kuning, hijau, hingga merah muda. Tetapi, apa yang sebenarnya membuat batu mulia ini bisa tampil dalam beragam warna?
Pada dasarnya, berlian hanya terdiri dari satu unsur, yakni karbon. Karbon-karbon itu dipaksa menyatu menjadi harta karun lewat tekanan luar biasa tinggi, jauh di dalam perut bumi.
"Ini (berlian) hanya karbon murni," kata peneliti geologi di Curtin University, Australia, Luc Doucet, seperti dikutip Alinea.id dari Live Science, Rabu (6/8).
Biasanya, berlian terbentuk di kedalaman sekitar 161 kilometer di bawah permukaan bumi, di dalam lapisan mantel. Di sana, tekanan dan suhu sangat ekstrem memaksa atom-atom karbon terikat rapat membentuk kisi kristal berlian.
Tapi terbentuk saja belum cukup. Setelah berbentuk, berlian harus segera "naik" ke permukaan dalam waktu yang sangat singkat agar strukturnya tetap utuh.