Kendalikan kolesterol kunci puasa semakin afdal

Ajakan berbuka puasa bersama juga diprediksi bakal kembali berdatangan menyemarakkan Ramadan.

Ilustrasi. iStock

Pemerintah mengumumkan masyarakat Indonesia mulai tahun ini, bisa menjalankan ibadah puasa hampir sama dengan masa sebelum pandemi Covid-19 kendati masih tetap harus menjaga protokol kesehatan.

Ajakan berbuka puasa bersama juga diprediksi bakal kembali berdatangan menyemarakkan Ramadan. Namun hati-hati sebab ancaman peningkatan kolesterol akibat konsumsi gula dan lemak jenuh berlebih senantiasa menghantui.

Kadar kolesterol tinggi bisa menimbulkan banyak penyakit, seperti jantung koroner, stroke, hingga penyumbatan pembuluh darah. Untuk mencegahnya, kita perlu mengadopsi pola hidup sehat dan mendukung pengelolaan kolesterol dengan pola makan yang baik, banyak bergerak, serta konsumsi senyawa alami yang umum didapatkan di sayur-mayur dan buah-buahan.

Dokter Spesialis Gizi Klinis RS Siloam Kebon Jeruk Sheena Angelia menyebutkan, terkadang masyarakat masih suka lengah menjaga asupan nutrisi dan mudah khilaf ketika tersaji banyak makan enak saat berbuka puasa.

“Padahal puasa menyebabkan banyak orang mengurangi aktivitas fisik. Hal ini menimbulkan risiko sedentary lifestyle, yaitu gaya hidup yang minim aktivitas fisik,” kata dia dalam keterangan resminya, Selasa (29/3).