Kesehatan mental anak kunci ciptakan generasi penerus berkualitas

Peranan kesehatan mental pada anak untuk menunjang kehidupan mereka saat dewasa.

Ilustrasi. Anak stres. Pixabay.com

Berbagai statistik masih mengindikasi maraknya gangguan mental pada anak, khususnya di usia remaja. Di Indonesia, hasil Riskesdas 2018 menemukan bahwa prevalensi gangguan mental emosional remaja usia di atas 15 tahun meningkat menjadi 9,8% dari yang sebelumnya 6% di 2013.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mencatat 15% anak remaja di negara berkembang berpikiran untuk bunuh diri. Di mana bunuh diri merupakan penyebab kematian terbesar ketiga di dunia bagi kelompok anak usia 15-19 tahun. 

VP Marketing Halodoc Felicia Kawilarang mengatakan, melindungi hak anak, termasuk dalam menjaga kesehatan mental mereka merupakan kunci keberhasilan menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Berupaya untuk selalu menjadi #TemanHidupSehat bagi masyarakat Indonesia.

"Halodoc ingin mengajak lebih banyak orang tua untuk semakin memahami pentingnya menjaga kesehatan mental pada anak sebagaimana mereka menjaga kesehatan fisik buah hati," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (24/7).

Di kesempatan yang sama, Psikolog Anak, Annelia Sari Sani, yang juga merangkap sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IPK Indonesia, mengungkapkan peranan kesehatan mental pada anak untuk menunjang kehidupan mereka saat dewasa.