Kisah usang ‘kampung poligami’ di Sidoarjo

Diberitakan sejumlah media sebagai kampung poligami pada 2017, sebuah gang di Kabupaten Sidoarjo menjadi perbincangan.

Gang Wayo menjadi terkenal setelah dipublikasikan sejumlah media sebagai kampung poligami pada 2017 lalu. Alinea.id/Manda Firmansyah.

Oh, Gang Wayo. Mas kebablasan jauh. Balik lagi hingga bertemu Masjid Al-Huda, warnanya biru,” tutur seorang lelaki paruh baya kepada reporter Alinea.id.

Sejatinya, tak ada plang Gang Wayo. Yang ada, Gang Masjid Al-Huda. Namun, orang-orang mengenalnya sebagai Gang Wayo. Gang ini ada di Desa Kedungbanteng, Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.

Setidaknya dua tahun belakangan, gang yang dilalui jalan alternatif Pasuruan dan Malang ini menjadi perbincangan lantaran beberapa media menyebutnya sebagai “kampung poligami”.

Perihal poligami

Di Indonesia, poligami—merujuk poligini, sistem pernikahan dengan seorang pria memiliki beberapa istri—menjadi perbincangan yang kontroversial.