Tingkat konsumsi gula tinggi, RI hadapi masalah serius obesitas

Satu dari tiga orang dewasa atau sekitar 68% dari total penduduk mengalami kegemukan yang berlebih.

Ilustrasi. Pixabay

Indonesia menghadapi masalah serius terkait obesitas mengingat tingkat konsumsi gula yang tinggi. Satu dari tiga orang dewasa atau sekitar 68% dari total penduduk mengalami kegemukan yang berlebih bahkan satu dari lima anak usia 5-12 tahun (20%) juga mengalami hal sama, yang dapat memicu diabetes dan hipertensi.

Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Elvieda Sariwati, menyatakan, obesitas yang dialami masyarakat Indonesia disebabkan faktor makanan dan minuman. Makanan dan minuman olahan merupakan jenis konsumsi terbesar hingga 32,7%.

“Pola makan merupakan faktor risiko nomor satu yang berkontribusi pada kematian dan kecacatan di Indonesia, disusul dengan kurangnya aktivitas fisik, diet tidak sehat, dan konsumsi tembakau,” ucapnya dalam webinar "Bergerak Cegah Obesitas" yang disiarkan kanal YouTube Bappenas RI, Jumat (12/11).

Elvieda menerangkan, hanya 4,8% orang yang mengonsumsi 50 gram gula atau kurang dari itu dalam sehari. Sisanya dalam takaran berlebihan yang menjadi salah satu pemicu obesitas.

Kemenkes pun membuat sejumlah kebijakan penanggulangan, antara lain promosi kesehatan, edukasi perilaku hidup sehat, dan identifikasi dini potensi obesitas dengan mengukur indeks massa tubuh serta lingkar perut. Jika kadung obesitas, masyarakat diwajibkan mendatangi fasilitas kesehatan (faskes) terdekat.