Manfaat rekreasi mental selama pasien Covid dirawat

Memerhatikan kondisi psikologis para pasien dan tenaga kesehatan bisa menjadi acuan para keluarga.

Ilustrasi. Foto dokumentasi Kemenkes

Berdasarkan data Satgas Bidang Perubahan Perilaku, terjadi peningkatan prevalenis gangguan jiwa di tengah masyarakat, dari 11,6% pada masa sebelum pandemi menjadi 57,6% setelah pandemi. Maka dari itu, rumah sakit, tempat karantina, maupun diri sendiri, harus mewujudkan rekreasi mental untuk mengurangi prevalenis gangguan jiwa.

Kepala RS Lapangan Indrapura Surabaya Laksamana Pertama TNI I Dewa Gede Nalendra membagi konsep rekreasi yang diterapkan di RS Lapangan Indrapura Surabaya, yaitu konsep Be Happy. Konsep tersebut memberikan suasana positif untuk menyemangati para nakes dan pasien Covid-19.

"Fasilitas yang bisa digunakan, di antaranya perpustakaan, kafe mandiri, taman yang bisa digunakan para pasien untuk menyalurkan hobinya seperti fotografi, karaoke, dan konsultasi psikolog. Adanya morning report pada setiap pasien bisa membantu membangkitkan semangat untuk sembuh," terang dia secara daring, Jumat (5/3).

Hal itu ternyata juga dilakukan di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet. Menurut Komandan Lapangan RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet M Arifin, sejak awal, Wisma Atlet dijadikan RS darurat, banyak fasilitas dan kegiatan menyenangkan yang dihadirkan, dan dibuat agar para pasien tidak jenuh serta membangkitkan semanagat dan kesenangan agar imunitas diri naik kembali.

Bahkan, pada 23 Maret akan ada pertunjukan yang dilaksanakan dari hasil kerja sama departemen kebudayaan dan saung angklung mang ujo dengan 3500 angklung yang akan dimainkan.