Memberi pendidikan syariah kepada anak secara kreatif

Pendidikan syariah untuk anak usia dini harus dikemas secara kreatif dan menyenangkan.

Ilustrasi. Mendidik anak. Foto Antara

Pendidikan syariah menjadi salah satu pendidikan dasar dalam keluarga. Pembahasan mengenai pendidikan syariah tak lepas dari ekonomi syariah, tabungan syariah, asuransi syariah, dan sebagainya. Pembahasan itu tentu akan terkesan menyulitkan bila dipelajari oleh anak usia dini, yaitu 4-7 tahun.

Lantas, bagaimana agar anak tak kesulitan dan menjadi tertarik dalam mempelajari ekonomi syariah?
Founder Ayo Dongeng Indonesia Mochamad Ariyo Faridh Zidni, mengatakan dunia anak adalah dunia yang menyenangkan. Sehingga, dalam proses pembelajarannya perlu pendekatan dan pembawaan yang menyenangkan pula.

Anak belajar melalui tiga tahapan, yaitu dengan mendengar, melihat, dan membaca. Untuk anak usia dini, proses anak belajar perlu dibantu dengan media audio dan visual.

Selain itu, memberi pendidikan syariah kepada anak usia dini harus dengan proses komunikasi yang baik. Sebab, anak begitu peka menyerap apa yang mereka dengar dan lihat.

“Jika orang tua ingin menyampaikan suatu pendidikan syariah, sampaikan dengan cara yang sederhana. Dengan cara yang menyenangkan. Sampaikan dengan bahasa anak dan dari sudut pandang anaknya,” jelas Ariyo dalam webinar bertema ‘Pentingnya Pendidikan Syariah Sejak Dini’ yang diselenggarakan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS), Jumat (26/6).