Lakon Busung: Mencuri menjadi perilaku sosial yang membanggakan

Teater Siklus Medan kembali memproduksi pementasan teater yang bertajuk ‘Busung’ di Medan, Pekanbaru, dan Jakarta.

Teater Siklus Medan kembali memproduksi pementasan teater yang bertajuk ‘Busung’ setelah sebelumnya memproduksi pementasan monolog ‘Orang Saja’ yang dilakoni oleh Ronald Tarakindo Rajagukguk. / Teater Siklus

Teater Siklus Medan kembali memproduksi pementasan teater yang bertajuk ‘Busung’ setelah sebelumnya memproduksi pementasan monolog ‘Orang Saja’ yang dilakoni oleh Ronald Tarakindo Rajagukguk.

Pementasan yang dilakoni oleh 17 pelakon ini akan dipentaskan di tiga kota besar di Indonesia, yaitu Pekanbaru, Jakarta dan Medan. Pekanbaru akan menjadi kota pertama yang dikunjungi oleh para pelakon tepatnya pada tanggal 1 Desember 2018 di Anjung Seni Idrus TinTin

Busung’ yang merupakan buah tangan dari Aris Sumampin Damanik ini disutradarai langsung oleh Darma Lubis dengan mengusung konsep dan dikemas secara kekinian serta modern sesuai dengan kondisi dan fenomena yang terjadi di Indonesia.

Naskah yang beraliran surealis ini berkisah tentang sebuah kota yang mempunyai kebiasaan mencuri yang mengakibatkan munculnya satu fenomena yaitu ‘busung’ yang dialami hampir seluruh warga kota. Konflik politik yang kuat juga terjadi dalam naskah ini dan beberapa adegan dalam naskah ini juga turut menggambarkan peristiwa yang sedang terjadi dan hangat di Indonesia.

“Naskah ini menggambarkan perilaku sosial terkait perilaku mencuri. Mempunyai penyakit yang kalau tidak mencuri dianggap bodoh dalam sebuah komunitas sehingga mencuri menjadi perilaku sosial yang membanggakan. Jika tidak mencuri, maka ia akan keluar dari perilaku sosial dalam satu komuniatas. Misalnya, tidak ada kebanggaan dalam kalangan birokrat untuk tidak mencuri. Perilaku sosial inilah yang dikemas dalam naskah dan pertunjukan panggung,” tutur Darma saat ditanya mengapa memilih naskah ini.